Rabu, 21 Oktober 2015

Komunitas Vespa

                                                                Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah s.w.t karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Komunitas Pecinta Vespa”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Bogor, 21 Okt. 15









Penyusun,

           Jag Erdani Bhayang.P






DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR..................................................................................   i
DAFTAR ISI................................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................   1
A.Latar Belakang..........................................................................................  2
B.Tujuan .......................................................................................................  3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................   5
A. Definisi Motor Vespa....................................................................   6
          B. Sejarah Lahirnya Motor Vespa......................................................   7
          C. Sejarah Masuknya Vespa Ke Indonesia.........................................   8
          D. Komunitas Vespa...........................................................................    9
 BAB III PENUTUP…....…..........................................................................  10
            A.Kesimpulan....................................................................................  11
            B.Saran..............................................................................................   12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................  13



       


        BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

            Musik Reagge, baju butut, badan lusuh, pemandangan yang kerap kita lihat dari keseharian anak-anak Vespa, atau lebih akrab dengan sebutan Komunitas Vespa. Vespa yang dianggap motor tua produk negeri pizza atau italia itu malah di cari oleh para pecinta motor tua ini, bahkan sampai rela mengeluarkan biaya berlebih jika ada Vespa yang mengandung nilai atau berumur tua.
            Komunitas Vespa bukan monopoli suatu kaum. Tua, muda, pejabat, pelajar, penganggur bahkan sampai anak jalananpun ada di dalamnya, mereka memiliki jiwa yang bebas, mereka memiliki jiwa kekerabatan yang tinggi, mereka memiliki jiwa yang merdeka, tak jarang komunitas ini, menggelar event untuk saling berbagi.
            Menariknya secara personal, anak-anak Vespa ternyata lahir dari keluarga yang punya status sosial lebih, tapi ironisnya mereka terlihat seperti anak jalanan yang tidak terurus, berpenampilan apa-adanya. Disatu sisi mereka memiliki nilai solidaritas yang tinggi, mereka bukan tidak memikirkan masa depan, dan juga bukan pula mereka tak berangan-angan, tapi mereka enggan hidup mereka menjadi beban, terkekang oleh aturan yang menyesatkan.
            Maraknya komunitas Vespa di kota kota besar menggambarkan bahwa komunitas Vespa memang di minati oleh banyak kalangan.







B.     Tujuan
            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ke-2 Ilmu Sosial Dasar (ISD). Selain itu, untuk menginformasikan kepada pembaca tentang Definisi, sejarah motor vespa dan juga komunitas vespa.

                                                           

      BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Motor Vespa

            Vespa merupakan alat transportasi yang ekonomis, karena harganya yang relatif murah tapi tetap berkualitas, akan tetapi semakin tua tahun pembuatan vespa tersebut, semakin mahal pula harga vespa tersebut. Kisaran harga vespa mencapai kurang lebih 4-5 jutaan itu belum termasuk jenis vespa yang antic atau vespa yang berumur lebih tua.
            Di era 2000 pada saat ini, dimana perubahan zaman udah berumur puluhan bahkan ribuan atau jutaan tahunnya umur bumi ini, perubahan zaman modern sehingga barang barang nan antic hilang ditelan waktu, begitu pula dengan keadaan vespa yang pada zaman sekarang sukar untuk dicari, sehingga memungkinkan harga jual vespa tersebut berubah derastis, harga vespa bisa mencapai puluhan juta rupiah, bahkan ada yang mencapai harga sebuah mobil.
            Selain kendaraan yang berumur tua, vespa juga merupakan kendaraan yang unik, menarik, apalagi vespa tersebut dimodifikasi secara apik dan rapih, biasanya para pencinta vespa tersebut ada yang memodifikasi secara antik ada juga yang secara extreme atau yang bias disebut vespa independent, akan tetapi semua itu terikat oleh satu hati yaitu vespa itu sendiri.
Vespa antic biasanya mengedepankan keantikan atau keelokan vespa tersebut, baik secara fisik maupun mesin. Sedangkan vespa extreme berbeda dengan vespa antic, mereka mengedepankan sesuai dengan apa yang hati mereka inginkan, ada yang berbentuk mobil, adapula yang berbentuk seperti barang yang tidak layak dipakai, tapi bagi mereka itu adalah kreasi mereka dan tidak mengambil dari pemikiran orang lain.

B.     Sejarah lahirnya motor Vespa

Vespa adalah merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia. Perusahaan induk dari Vespa, adalah Piaggio. Pada awal kedatangannya Vespa mempunyai saingan berat skuter Lambretta, sekarang otomatis Vespa sebagai motor skuter konvensional tidak mempunyai saingan lagi. Pasar sepeda motor Indonesia yang unik tidak memberikan kesempatan kepada Vespa untuk menjadi besar. Merek yang diedarkan oleh PT Dan Motor Indonesia ini mempunyai penggemar fanatik, dan klub-klub penggemar Vespa (terutama Vespa klasik) menjamur diberbagai kota di Indonesia, Juga sering disebut Piaggio Kodok karena mirip VW Kodok dan vespa menjadi salah satu alat transportasi yang modern sampai saat ini. Vespa juga termasuk alat transportasi yang ekonomis, karena harganya yang relatif murah tapi tetap berkualitas. akhir-akhir ini pula vespa mulai mengeluarkan produk baru nya yaitu vespa matic.
Piaggio dibangun oleh pemuda berusia 24 tahun bernama Rinaldo Piaggio di 1884 dengan memproduksi kapal mewah, kereta, mesin hingga body truk. Terjadinya Perang Dunia 1 membawa perubahan terhadap aktivitas Piaggio selama beberapa decade. Mereka mulai memproduksi pesawat dan seaplanes alias pesawat yang memiliki kemampuan mendarat di atas air. Untuk menunjang produksinya, mereka membutuhkan fasilitas produksi yang lebih banyak. Di 1917 Piaggio membangun pabrik baru di Pisa, diikuti oleh pabrik di Pontedera empat tahun berikutnya. Sebelum dan sesudah Perang Dunia II, Piaggio menjadi salah satu produsen pesawat terbaik di Italia sebelum akhirnya pabriknya hancur akibat perang.
      Lepas perang berakhir, Putra Rinaldo Piaggio, Enrico dan Armando membangun kembali pabrik di Pontedera yang luluh lantah. Setelah membawa mesin dari pabrik Biella, Enrico kembali memproduksi sebuah produk yang fokus terhadap mobilitas personal. Dia menggunakan sebagian intuisinya untuk mengembangkan kendaraan dengan desain luar biasa berkat tangan dingin insinyur aeronautika, Corradino D’Ascanio. Vespa – yang dalam bahasa Italia berarti Lebah merupakan buah dari determinasi Enrico Piaggio yang bersikeras untuk membuat sebuah produk dengan biaya rendah.
Selama lebih dari 6 dekade mendominasi segmen skuter, Vespa hingga saat ini menjadi
contoh unik industri desain yang tidak akan pernah mati. Berkat inovasi baik teknologi maupun desain yang telah dituangkan telah membuat produk Vespa lambat laun berubah dari sebuah produk transportasi menjadi salah satu bagian dari sejarah sosial.
Vespa merupakan simbol dari kreativitas ala Italia yang termashyur di seluruh dunia yang dibuktikan oleh kesuksesan penjualan dari tahun ke tahun. Vespa juga terkenal sebagai salah satu merk yang bernaung di bawah payung Piaggio Group yang bermarkas di Pontedera (Pisa) dan menjadi salah satu pimpinan manufaktur roda dua di dunia.
Piaggio Group secara global memiliki beberapa pabrik, antara lain: Pontedera (Pisa) yang memproduksi merk Piaggio, Vespa dan Gilera; Scorze (Venice) tempat memproduksi Aprilia dan Scarabeo; Mandello del Lario (Lecco) untuk merk Moto Guzzi; Baramati (India) yang memproduksi light-commercial vehicles roda tiga dan empat untuk pasar India; dan Vinh Phuc (Vietnam) tempat pembuatan skuter Vespa untuk pasar lokal dan ASEAN. Rentang produksi Piaggio Group meliputi skuter, sepeda motor dan moped mulai dari kapasitass 50 hingga 1.200 cc yang dijual dibawah merk Piaggio, Vespa, Gilera, Aprilia, Moto Guzzi, Derbi dan Scarabeo. Piaggio Grup juga merupakan manufaktur untuk light commercial vehicles roda tiga dan empat dengan merk Ape, Porter dan Quargo.
PT. Danmotor Vespa Indonesia (DVI/Danmotor) adalah produsen Vespa terbesar di Asia Tenggara sekaligus mata rantai yang tak terpisahkan dari sejarah Vespa di dunia. perusahaan ini didirikan tanggal 27 Juli 1970 dan kemudian berhenti berproduksi tahun 2007.




C.    Sejarah Masuknya Vespa ke Indonesia
Berdasarkan data sejarah yang ada, Vespa mulai merambah nusantara diprediksi pada tahun 1960an. Hal itu terjadi berkat adanya kerjasama dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) PT Danmotors Vespa Indonesia yang berpusat di Pulo Gadung Jakarta. Sayangnya, agen tunggal tersebut sekarang sudah tidak aktif lagi dan perannya digantikan oleh PT Sentra Kreasi Niaga atau SKN sebagai dealer utama , namun dealer tersebut tidak bertindak sebagai importir atau distributor eksklusif.
Demam motor Vespa di nusantara sendiri dimulai dengan peluncuran “Vespa Congo”. Varian Vespa tersebut memang memegang history yang sangat penting bagi Indonesia karena pada saat itu varian Vespa tersebut dijadikan produk Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia. Penghargaan sendiri ditujukan terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang telah bekerja keras untum menjalankan tugas di Congo pada waktu itu. Menurut beberapa sumber sejarah, Vespa Congo yang mulai terlihat banyak menghiasi jalanan nusantara ternyata membuat ketertarian terhadap Vespa semakin menyeruak luas sehingga Vespa dijadikan sebagai kendaraan roda dua yang dapat menemani aktivitas sehari-hari pada saat itu.
Vespa saat itu mempunyai nilai history tertentu yang sangat melekat di masyarakat Indonesia sehingga permintaan terhadap produk Vespa pun semakin meningkat. Walaupun tingginya harga vespa saat itu yang mencapai harga sebuah rumah standar, namun itu semua tidak menyurutkan mereka untuk membeli motor historis tersebut. Vespa tetap melekat di hati para konsumennya walau Honda mulai bermanuper ke pasaran global termasuk ke Indonesia sehingga banyak merek-merek motor yang kalang kabut, itu juga berlaku dengan Vespa sehingga dominasi Vespa mulai surut. Namun, tetap saja Vespa selalu dipuja-puja oleh para pecintanya.
Pada perkembangannya, hingga saat ini sudah beredar beberapa varian Vespa yang ada di Indonesia. Anda bisa menemukan varian Vespa dari generasi tua sampai dengan generasi terbarunya. Sayangnya, ada beberapa hal yang membuat dominasi Vespa di Nusantara semakin mengikis. Pertama, ada anggapan bahwa Vespa adalah motor penjual obat. Itu diakibatkan oleh salah satu perusahaan farmasi yang menggunakan kendaraan operasionalnya dengan menggunakan Vespa sehingga banyak konsumen yang akhirnya berpaling.
Kemudian, seperti telah disinggung sebelumnya bahwa Vespa mulai tergeser posisinya berkat adanya motor Jepang yang dipandang lebih irit, innovative, praktis, serta berharga murah. Dilihat dari kualitasnya pun warga Indonesia memandang bahwa kualitas Vespa berada di bawah motor Jepang. Mereka melihat phenomena nyata itu dengan memperhatikan keadaan sekitar yang sering mogok dijalanan itu kebanyakannya adalah motor Vespa.
Terlepas dari beberapa pendapat miring diatas, namun yang terpenting Vespa merupakan kendaraan skuter yang memiliki nilai historis tersendiri di Indonesia. Oleh karena itu, komunitas dan club Vespa tetap menghiasi masyarakat kita ini untuk tetap mempertahankan kelestarian kendaraan tersebut. Mungkin sampai kapan pun Vespa tetap akan menghiasi dan melekat di hati para penggemarnya di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, Vespa baru dikenal sejak tahun 1960-an yaitu Vespa Congo. Kendaraan ini diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada pasukan TNI (Garuda) yang pulang dari misis PBB di Congo, Afrika.Vespa ini bentuknya kecil dan kurang pas sebetulnya untuk ukuran prajurit TNI yang menuntut penampilan yang macho dan elegan. Maka banyak diantara Vespa Congo itu diberikan kepada keluarga mereka. Lantas beberapa keluarga itu kemudian  menjual kembali ke pihak lainnya sehingga rata-rata kepemilikan Vespa Congo itu lebih banyak dimiliki pihak sipil ketimbang pihak militer yang pulang dari Congo.
Setelah muncul jenis Congo itu, muncullah beberapa varian lainnya misalnya jenis  Super, jenis PTX 83, jenis PX , jenis 150 GS dan  jenis LXV 125 dan sebagainya. Dan seiring dengan revolusi dibidang disain Vespa, ternyata revolusi selera pun mengalami perubahan yang signifikan baik di Luar Negeri maupun di Indonesia.
Revolusi selera terhadap Vespa bagi komunitas pemakai Vespa dan pecinta Vespa  negeri orang dibanding di Indonesia sama-sama mengalami pergeseran yang  ekstrim dan agresif, tapi perbedaannya yang paling menyolok adalah jenis selera yang berbanding terbalik. Jika di luar negeri orang mencari Vespa lama untuk dimodifikasi menjadi benda yang antik, elegan dan romantis, di Indonesia justru (sebagian besar) memodifikasinya menjadi jenis Gembel, Angker, Kolot atau vespa berkarat dan kesannya jorok atau kotor. Jika di luar negeri orang mencari Vespa jenis terbaru namun tetap mempertahankan ciri khas Vespa yang tambun, di negeri kita justru mempretelin ketambunannya. Bahkan sengaja mencari yang paling jelek, kotor, angker dan kusam. Semakin berkarat akan semakin antik lah di mata para komunitas Vespa Gembel ini.
      
D. Komunitas Vespa
Menurut data, komunitas Vespa di Indonesia menjadi komunitas terbesar kedua di dunia setelah Italia. Saat ini jumlah pecinta Vespa di Tanah Air mencapai kurang lebih 40.000 orang.
Kami bangga melihat Vespa berkembang tidak hanya sebagai sebuah produk, tapi sebagai sebuah simbol, sebuah manifesto bagi para pecintanya, ujar Marco Noto La Diega, Managing Director PT Piaggio Indonesia, di sela-sela peluncuran mesin baru Vespa 3 Valves di SKYE Bar Jakarta, Kamis malam.
Vespa telah banyak terlihat di jalan-jalan Indonesia sejak tahun 1960-an dan telah menjadi simbol
ikonik bagi masyarakat Indonesia. Dedikasi para pecinta Vespa ditunjukkan oleh terbentuknya berbagai komunitas Vespa secara organik yang memungkinkan mereka untuk merasakan nilai dan semangat positif dari skuter paling terkenal di dunia.
Dengan jumlah lebih dari 40.000 pecinta Vespa, Marco menyebut bahwa komunitas Vespa Indonesia termasuk paling besar setelah negeri asalnya Italia.
Sementara menandai perjalanan abadinya di Indonesia, Vespa meluncurkan mesin 3 Valves. Teknologi 3 Valves ini dirancang dan dikembangkan di Pontedera, sebuah pusat riset dan pengembangan unggulan di dunia.
Mesin 3 Valves ini menggunakan mesin satu silinder 4-tak berpendingin udara dengan 3 katup (2 katup masuk dan 1 katup buang) satu overhead cam dan sistem injeksi bahan bakar elektronik; yang memberikan kinerja terbaik sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar dan mengurangi tingkat emisi.
Ini dia beberapa komunitas vespa di indonesia:
Ø  Vespa Monas Club(VMC)
Ø  Kemayoran Scooter Club (KSC)
Ø  Vespa Club Bogor (VCB)
Ø  Margonda Vespa Club (MVC)
Ø  Scooter Antique Depok (SCAD)
Ø  Scooter Adventure Club (SAC)

  BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Kesimpulannya yaitu motor vespa masih banyak diminati oleh banyak kaum mulai dari kaum Tua, muda, pejabat, pelajar, dll. Bahkan komunitas vespa di indonesia menjadi peringkat kedua terbanyak di dunia. Komunitas pecinta vespa sering kali di katakan bahwa mereka memiliki jiwa yang bebas, mereka memiliki jiwa kekerabatan yang tinggi, mereka memiliki jiwa yang merdeka, tak jarang komunitas ini, menggelar event untuk saling berbagi. Walaupun vespa dianggap motor tua produk negeri italia itu justru oleh para komunitas pecinta vespa jika ada vespa yang di anggap berumur tua, malah dihargai dengan harga yang lumayan tinggi.


                                                        















DAFTAR PUSTAKA


http://www.merdeka.com/otomotif/komunitas-vespa-indonesia-terbesar-kedua-setelah-italia.html

Jumat, 02 Oktober 2015

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Daftar Isi


Pendahuluan.................................................................................................. 1
       Latar belakang........................................................................................ 1.1
       Rumusan masalah................................................................................... 1.2
       Tujuan.................................................................................................... 1.3
Landasan Teori.............................................................................................. 2
Pembasahan.................................................................................................. 3
       Manusia sebagai makhluk individu dan sosial........................................... 3.1
       Interaksi sosial....................................................................................... 3.2
       Dilema antara kepentingan individu dan sosial.......................................... 3.3
       Peranan manusia sebagai makhluk individu dan sosial............................... 3.4
 Penutup........................................................................................................ 4
       Kesimpulan............................................................................................. 4.1





BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
             Pada dasarnya manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik, berbeda antara yang satu dengan lainnya baik secara fisik maupun psikis. Secara individu juga, manusia ingin memenuhi kebutuhannya masing-masing, ingin merealisasikan diri atau ingin dan mampu mengembangkan potensi-potensinya masing-masing. Hal ini merupakan gambaran bahwa setiap individu akan berusaha untuk menemukan jati dirinya masing-masing, tidak ada manusia yang ingin menjadi orang lain sehingga dia akan selalu sadar akan keindividualitasannya.
Adapun hubungannya dengan manusia sebagai mahluk sosial adalah bahwa dalam mengembangkan potensi-potesinya ini tidak akan terjadi secara alamiah dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dan bimbingan manusia lain. Selain itu, dalam kenyataannya, tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia hidup saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara yang satu dengan lainnya.
Dari kedua hal diatas, manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial memiliki fungsi masing-masing dalam menjalankan peranannya dalam kehidupan. Sebagai makhluk individu  manusia merupakan bagian dan unit terkecil dari kehidupan sosial atau masyarakat dan sebaliknya sebagai makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari berbagai individu. Dalam menjalankan peranannya masing-masing dari kedua hal tersebut secara seimbang, maka setiap individu harus mengetahui dari peranannya masing-masing tersebut.

B. Rumusan Masalah
Dalam bermasyarakat, banyak kita menjumpai perbedaan sifat antara individu satu dengan individu lainnya. Ada yang gemar berorganisasi serta ada pula yang tidak. Oleh karena itu penulis ingin membatasi masalah dalam hal  Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk individu dan sosial ? dan Bagaimana pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial ?

C. Tujuan
                       Menginformasikan kepada pembaca arti penting kedudukan manusia di muka bumi ini sebagai pemimpin dari makhluk lainnya. Dan mengajak kepada pembaca bagaimana manusia sebagai makhluk individu dan sosia. Makalah  ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill ilmu sosial dasar atau ISD


BAB II


 LANDASAN TEORI
 
Menurut para ahli :
  • Menurut Lewis, sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari.
  • Menurut Enda M.C., sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan.
  • Menurut Philip wexler, sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia. 
  • Menurut Aristoteles, Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.
  • Menurut Dr. Johannes Garang , Makhluk sosial adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup menyendiri.
  • Menurut Waluyo, Makhluk sosial adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya, saling membutuhkan satu sama lain. 



BAB III


PEMBAHASAN


 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

1.  Manusia Sebagai Makhluk Individu
   Makhluk yaitu sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Kata manusia berasal dari kata manu (Sansekerta) atau mens (latin) yang berarti berpikir, berakal budi, atau homo (Latin) yang berarti manusia. Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
    Seorang individu adalah perpaduan antara fenotip dan genotip. Genotip artinya faktor yang dibawa individu sejak lahir yang merupakan faktor keturunan. Sedangkan fenotp yaitu faktor yang dipengaruhi oleh lingkungan,baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan social
   Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.
2.      Manusia sebagai makhluk sosial
       Sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Sosial sering dikaitkan dengan sosiologi yang mana “socius”berarti teman dan “logos” berarti ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang pertemanan. Dan secara lebih luas di artikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajarai interaksi antar manusia di dalam masyarakat.
             Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, yang diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. 


 INTERAKSI SOSIAL

Pengertian interaksi sosial
       Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara kelompok dengan kelompok dalam kehidupan sosial.


 Ciri-ciri interaksi sosial
            Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø Jumlah pelakunya dua orang atau lebih.
Ø Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol atau lambang-lambang
Ø Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi ,masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
Ø Adanya tujuan yang hendak dicapai.


Faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial yaitu :
1. Imitasi
      Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain. Dalam proses peniruan biasanya lebih mudah terjadi dan mudah berubah, yang mana peniruan itu tidak berlangsung lama apabila muncul model-model baru. Dan hal yang sering ditiru adalah hal-hal yang nampak saja.
2. Sugesti
    Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain.
3. Identifikasi
    Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan).
4. Simpati
    Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.
5. Empati
                        Empati yaitu merupakan simpati yang memperdalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.


  Syarat-syarat interaksi sosial
a.         Adanya kontak sosial
                        Kontak sosial berasal dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh. Namun, kontak sosial tidak hanya secara harfiah bersentuhan badan, tetapi bisa lewat bicara, melalui telepon, telegram, surat radio, dan sebagainya.
                        Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila ada kontak langsung dengan cara berbicara, jabat tangan, tersenyum, dan sebagainya. Kontak sekunder terjadi dengan perantara. Kontak sekunder langsung, misalnya melalui telepon, radio, TV, dan sebagainya (Winarno dan Herimanto,52-53:2008).
b.  Komunikasi
     Komunikasi adalah proses memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap, atau perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan orang tersebut. Dengan tafsiran pada orang lain, seseorang memberi reaksi berupa tindakan terhadap maksud orang lain tersebut. Misalnya, jika anda melambaikan tangan dipinggir jalan atau halte bus maka salah satu bus yang lewat pasti akan berhenti, jadi, komunikasi merupakan proses saling memberi penafsiran terhadap tindakan atau perilaku orang lain.
Menurut Gilin and Gilin proses sosial yang timbul akibat interaksi sosial, yaitu :
a.       Proses asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk yaitu akomodatif, asimilasi, dan akulturasi.
b.      Proses disosiatif , mencakup persaingan yang meliputi: contravention dan pertentangan serta pertikaian.
  Bentuk-bentuk interaksi asosiasi
a.       Kerjasama  (cooperatif):
·         Bergaining, perjanjian tukar menukar barang dan jasa antara 2 organisasi atau lebih.
·         Cooperatif, penerimaan unsur baru suatu untuk hindari goncangan.
·         Coalition, kombinasi 2 organisasi dengan tujuan yang sama.
b.      Akomodasi (accomodation):
·         Coertion, dilaksanakan karena adanya paksaan.
·  Compromise, pihak yang terlibat mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyalesaian terhadap perselisihan yang ada.
·         Arbitrase, para pihak tidak bisa menyelesaikan sendiri.
·         Mediation, mengundang pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah.
·         Conciliatior, mempertemukan keinginan pihak yang berselisih
·   Stelemate, pihak yang berkepentingan seimbang berhenti dalam titik tertentu atas perselisihan.
·         Adjudication, menyelesaikan perselisihan atau perkara di pengadilan.
Interaksi disosiatif
a.   Persaingan (competition) yaitu persaingan untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian dan mempertajam prasangka tanpa kekerasan.
b.      Kontrapersi, adanya ketidak pastian terhadap diri seseorang.
c.   Pertentangan (conflict), menentang pihak lain untuk mencapai tujuan disertai ancaman dan kekerasan.



   DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN SOSIAL
           
 Setiap yang disebut manusia selalu terdiri dari dua kepentingan, yaitu kepentingan individu yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Inilah yang menyebabkan kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi kepentingan individu dan kepentingan masyarakat (Winarno dan Herimanto, 2008: 55).
1.  Pandangan Individualisme
       Pandangan individualisme berpendapat bahwa kepentingan individulah yang harus diutamakan. Yang menjadi sentral individualisme adalah kebebasan seorang individu untuk merealisasikan dirinya. Paham individualisme menghasilkan ideologi liberalisme. Paham ini bisa disebut juga ideologi individualisme liberal.
Menurut paham liberalisme, kebebasan antar individu tersebut bisa diatur melalui penerapan hukum.
2.  Pandangan Sosialisme
      Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakatlah yang diutamakan. Kedudukan individu hanyalah objek dari masyarakat. Menurut pandangan sosialis, hak-hak individu sebagai hak dasar hilang. Hak-hak individu timbul karena keanggotaannya dalam suatu komunitas atau kelompok. Sosialisme adalah paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penguasaan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Paham individualisme liberal dan sosialisme saling bertolak belakang dalam memandang hakikat manusia.


    PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

       
    Peranan manusia sebagai makhluk individu
    Perbedaan yang ada seperti berbeda keyakinan, lingkungan, ras, suku, dan golongan tidak meniadakan persamaan akan Harkat dan Martabat manusia. Manusia sebagai individu akan berusaha :
1)      Menjaga dan mempertahankan Harkat dan Martabatnya.
2)      Mengupayakan terpenuhi hak-hak dasarnya sebagai manusia.
3)      Merealisasikan segenap potensi diri, baik sisi Jasmani maupun Rohani.
4)      Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.

Peranan manusia sebagai makhluk sosial
            Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Dan dalam kehidupannya manusia membutuhkan Norma-Norma Sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku.
Norma-norma tersebut adalah :
1)   Norma Agama atau Religi ; Norma yang bersumber dari Tuhan, yang berisi perintah agar dipatuhi dan menjauhi larangan Nya. Norma Agama ada dalam ajaran-ajaran Agama.
2)    Norma Kesusilaan atau Moral ; Norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Yang bertujuan agar manusia berbuat baik secara Moral bukan Amoral (berkelakuan buruk).
3)   Norma Kesopanan atau Adat ; Norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
4)      Norma Hukum ; Norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan, berisi perintah dan larangan. Bersifat tertulis dan mempunyai sangsi yang tegas dan  mengikat (Hermanto dan Winarno, 2008: 47).


BAB IV

PENUTUP
                                                             
                                                               
                                                                   Kesimpulan
       Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Sedangkan menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, yang diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Adanya kepentingan pribadi yang berbeda pada tiap individu menimbulkan dilema antara kepentingan pribadi dengan kepentingan sosial.Sehingga setiap orang perlu memahami dan berpegang pada suatu ideologi. Dengan adanya berbagai norma sosial di masyarakat dapat sebagai patokan dalam bertingkah laku. Norma-norma tersebut adalah : Norma Agama atau Religi, Norma Kesusilaan atau Moral, Norma Kesopanan atau Adat dan Norma Hukum.





DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. Manusia Sebagai Makhluk Idividu Dan Sosial. Dari http://blogkosan.wordpress.com/2012/03/26/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan-sosial-24-2/
Anonym. 2012. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Budaya. Dari  http://queeninspiration.blogspot.com/2012/03/manusia-sebagai-ilmu-sosial-dan-budaya.html

Anonym. 2012. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Budaya. Dari  http://blogkosan.wordpress.com/2012/03/26/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan-sosial-24-2/.
Anonym. 2012. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Dan Budaya. Dari http://queeninspiration.blogspoDt.com/2012/03/manusia-sebagai-ilmu-sosial-dan budaya.html.
Winarno dan Herimanto. 2008. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.